Jumat, 26 Juli 2013

Dibalik Misteri 4 MITOS Tentang AYAH

Dibalik Misteri 4 MITOS Tentang AYAH | Blog Misteri Beda Dunia | Seorang laki-laki yang baru saja menjadi ayah mungkin memiliki beberapa asumsi mengenai apa peran dari ayah. Tapi beberapa asumsi ini sebenarnya salah dan hanya mitos saja, karenanya ketahui asumsi apa saja yang salah.

Selama ini banyak orang menganggap bahwa ayah tidak memiliki peran yang utama bagi bayi yang baru dilahirkan, sehingga seringkali muncul asumsi-asumsi yang salah. Padahal seorang ayah juga memiliki peran yang penting dalam perkembangan dan pertumbuhan bayi.
ayah menggendong anaknyaKemungkinan mitos yang terbesar adalah tidak adanya definisi untuk seorang ayah yang baik, padahal mitos tersebut salah. Seperti dikutip dari Babycenter, ada empat mitos seputar ayah yang sering dipercaya banyak laki-laki, yaitu:

Mitos 1: Hanya perasaan seorang ibu yang penting untuk diperhatikan
Perubahan tubuh yang terjadi selama hamil, serta tingginya perhatian terhadap proses kelahiran membuat semua orang berpikir bahwa perasaan ibu adalah sesuatu yang penting. Namun dibalik semua itu perasaan dari ayah juga penting untuk diperhatikan termasuk kesehatan fisik dan mental.

Sebenarnya perasaan takut dan khawatir juga bisa melanda seorang ayah, seperti perubahan yang terjadi setelah memiliki anak, atau apakah memiliki anak akan menghambat karirnya. Namun karena tak ingin menambah kekhawatiran istrinya ia akan memilih diam. Padahal pasangan juga mengharapkan interaksi timbal balik, selain itu berbagi perasaan bersama bisa menambah kedekatan keduanya.

Mitos 2: Bayi yang baru lahir tidak benar-benar membutuhkan ayah
Meskipun seorang ayah tidak bisa menyusui bayinya, bukan berarti bayi tidak membutuhkan sosok ayah. Bagi bayi ayah tetaplah orang yang penting dalam hidupnya. Seorang ayah bisa membantu pasangannya dalam mengurus bayi seperti saat mandi, mengganti popok, menghibur dan menenangkan bayi yang menangis. Kegiatan ini juga bisa menambah ikatan antara ayah dan bayi, sehingga peran seorang ayah tetaplah diperlukan.
 
Mitos 3: Laki-laki tidak tahu cara merawat anak-anak Mitos ini salah satu kesalahan besar, karena meskipun seorang ayah terlihat cuek tapi ia tetap bisa merawat anak-anaknya. Dr Spock, seorang dokter anak mengungkapkan bahwa ayah bisa menjadi kartun ayah dan anaknyapengasuh utama anak-anak. Jika ayah banyak menghabiskan waktu bersama anak-anaknya maka ia bisa mengetahui hal-hal apa saja yang dibutuhkan oleh anaknya.

Mitos 4: Ayah yang terlalu fokus pada anak tidak bisa bekerja maksimal
Selama ini ada anggapan bahwa orang yang memilih berkorban untuk keluarga tidak bisa sukses di tempat kerja, tapi mitos ini tidaklah benar. Karena bisa menjadi ayah yang baik bagi keluarga merupakan prestasi yang penting dalam sebuah kehidupan. Sementara itu banyak diantaranya yang bisa memiliki karir bagus sekaligus menjadi ayah yang baik untuk keluarganya.

Sumber : http://munsypedia.blogspot.com/

Jumat, 19 Juli 2013

Mengungkap Misteri JENGLOT dan Fakta Ilmiahnya

Mengungkap Misteri JENGLOT dan Fakta Ilmiahnya | Blog Misteri Beda Dunia | Tak perlu di pungkiri lagi bahwa kepercayaan animisme dan dinamisme di indonesia ini masih melekat kuat di masyarakat yang condong kepada hal hal mistis, sebut saja jenglot sebagai salah satu dari benda benda yang dianggap mistis. "benda" berwujud seperti manusia utuh atau setengah manusia setengah hewan ini di percaya hidup dengan berbagai asal usul ceritanya. Tetapi apakah memang benda berukur belasan centimeter itu benar benar hidup?
langsung saja, berikut adalah beberapa poin yang dapat meruntuhkan anggapan bahwa jenglot adalah mahkluk hidup:
Jenglot Paling Berbahaya

Poin Pertama : Jenglot mempunyai DNA manusia tetapi tidak memiliki tulang

Test rontgen dan tes DNA dari dokter Djaja Surya Atmaja, pakar DNA forensik UI memang menyatakan DNA itu adalah DNA manusia, bukan dari primata atau yang lainnya. Tentu saja hasil penelitian dari sang ahli dapat digolongkan sebagai bukti kuat.

Tetapi hasil rontgen ini juga tidak menunjukkan adanya tulang, jantung, paru paru atau bagian organ d alam manusia lainnya, tanpa organ organ ini jelas terlihat bahwa jenglot tidak sama dengan manusia.

Saya mengatakan itu adalah boneka, mengapa demikian? Karena pada dasarnya membuat boneka berbentuk manusia tanppa menggunakan rangka adalah dibuat dengan ukuran kecil, jika terlalu besar tentu saja akan runtuh karena tak ada tulangnya. Tapi bila kecil cukup ditopang saja dengan sebuah penyangga kecil, ini menjelaskan penyangga yang terlihat dari hasil uji rontgen. Lalu bagaimana caranya mendapatkan daging dan kulitnya, daging manusia tentu saja didapatkan dari manusia itu sendiri.
 [ Blog Misteri Beda Dunia ]
Pada kenyataan di jaman dahulu telah banyak penggunaan metode seperti ini dalam membuat mumi, salah satu contohnya dari mesir yang dikenal dengan sebutan "fake mummy", bukti lain adalah bentuk jenglot yang tidak dapat sama dengan detail tubuh manusia, hanya menyerupai saja, dan ini terjadi pada semua jenglot. Mengapa? Karena sulit sekali membuat struktur tubuh manusia, seperti halnya menggambar, yang paling susah adalah menggambar manusia tentu saja, karena tidak ada rangka membuatnya susah untuk menjaga konsistensi bentuk, apalagi dalam jangka waktu yang lama.

Salah satu masalah lagi adanya klaim dari universitas sains malaysia kalau rambut dari jenglot itu tumbuh memanjang, itu sebenarnya adalah ilusi optik. Seperti pada orang yang meninggal, ia kehilangan air dan kelembaban yang pada akhirnya akan menjadi kering dan membuat kulit mengerut di sekitar kepala dan kuku, inilah yang membuat rambut dan kuku yang ditanamkan dapat mencuat keluar. Sebenarnya perawatan pada mayat adalah dengan menyiramnya dengan air sehingga kelembaban tetap terjaga.

poin kedua : banyaknya bentuk bentuk jenglot

tak hanya berbentuk manusia, tetapi banyak juga jenglot yang bebentuk setengah ular, monster, ikan dll, tetapi tentu saja semuanya berukuran kecil. Kemungkinan ini adalah untuk variasi saja atau pembuat jenglot ini merasa kesusahan membuat bentuk mirip dengan manusia, jadi untuk menghindarinya cukup dengan mengganti bentuk bentuk yang gampang dibuat seperti diatas.

Poin ketiga : tidak ada bukti jenglot bergerak

Jenglot adalah boneka, bukan robot. Tanpa rangka tentu saja tak dapat bergerak. Hingga kini juga tak pernah ada video yang menunjukkan gerakan jenglot.

Poin keempat : pemilik tidak berani jenglotnya dibedah
alasannya karena tidak mau ada hal hal yang tidak baik terjadi, tetapi saat penelitian dengan bermacam macam cara dan alat tidak ada sesuatu yang ganjil dan aneh terjadi. Apakah pemiliknya takut ketahuan jika DNA dari daging dan tulang penyangga berbeda? Atau mungkin penyangganya terbuat dari bahan selain tulang, kayu mungkin. Dan juga apakah takut ketahuan jika daging dan tulang tidak melekat dengan sempurna. Tes rontgen memang tidak dapat menjelaskan ini, tapi dengan pembedahan semuanya dapat terjawab.

Poin Kelima : Jenglot berusia ribuan tahun

dari hasil pengkuran usia diketahui bahwa jenglot berusia ribuan tahun dengan yang tertua 3112 tahun, lalu pada masa itulah yang namanya animisme berkembang, jadi wajar jika manusia pada jaman dahulu membuat benda seperti ini sebagai media ritual.

Poin Keenam : Bukti Antropologi

jenglot tak hanya ada di indonesia dan malaysia saja, tetapi di thailand juga ada benda serupa yang disebut gumam thong.secara singkatnya dengan prinsip yang hampir sama, gumam thong dan jenglot adalah sama sama untuk tujuan spiritual.
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Cerita yang menyertai jenglot adalah menceritakan jenglot itu dulunya adalah seorang yang sakti dan ketika mati tubuhnya menjadi mumi hingga mengecil hingga ukuran belasan centimeter itu. Memang proses mumifikasi seperti itu ada, tetapi seperti mumi dende di toraja hanya mampu mengerutkannya hingga mencapai ukuran 90cm saja. Karena kerangkanya tak dapat dikerutkan.
mumi dende

Poin ketujuh : Proses Mumifikasi

manusia terdiri dari 80% air dan cairan, saat mati cairan cairan itu akan terus berkurang dan membuat tubuh mengerut, tetapi tidak dengan rangkanya.
[ Blog Misteri Beda Dunia ]
Sekarang mungkinkah mengecilkan mayat dapat dilakukan? Hal itu dapat dilakukan tetapi tentu saja dengan proses yang sangat rumit, seluruh tulangnya harus dibuang, dengan cara ini paling tidak ukuran dewasa dapat dikecilkan hingga ukuran 26inch / 78 cm, masih jauh dari ukuran belasan centi.

Poin Kedelapan : Tidak ada bentuk transisi

di mesir selain manusia juga ada mumi hewan, di peru juga ditemukan kepala yang dikecilkan. Ada transisi tingkat kesulitan, jika jenglot adalah mumi bayi, anak kecil maupun orang kerdil yang dimumikan, maka mana transisinya, usaha untuk membuat benda kecil dengan detail pemumian bukanlah hal yang bisa langsung jadi, harusnya orang memulai dulu dengan objek manusia yang lebih besar. Tetapi hingga saat ini bukti seperti ini tidak ditemukan.

Bagaimana dengan praktek membuat mumi di daerah lain seperti di toraja dan papua? Mumi disana dibuat dengan cara yang sederhana, ukuranya juga tidak jauh dengan ukuran aslinya, ia hanya menyusut karena dehidrasi. Praktek kimia yang dilakukan pada mumi juga hanya berttjuan untuk mengawetkannya, bukan menyusutkannya.

Maka dari itulah berdasarkan bukti bukti dan fakta fakta yang ada maka dapat disimpulkan bahwa jenglot tidak lebih dari hanya sekedar boneka saja.

Lalu pasti ada yang bertanya bagaimana dengan kekuatan mistis atau supranatural lainya? Pemilik jenglot memang boleh berargumen seperti itu dan mungkin paranormal lainya juga mengatakan demikian, tetapi apakah mereka bisa membuktikan keberadaan kekuatan itu kepada khalayak umum? Saya rasa tidak, orang seperti ini dan media massa butuh sensasi agar mereka tetap eksis, jadi memelihara hal hal yang diluar nalar seperti ini adalah salah satu caranya.

Sumber : un1x project
 

Jumat, 12 Juli 2013

Bukati NYATA INDONESIA Saat Ini Sedang DIJAJAH

Bukati NYATA INDONESIA Saat Ini Sedang DIJAJAH | Blog Misteri Beda Dunia | Ketua Umum Sakti (Serikat Kerakyatan Indonesia) Standarkiaa Latief mengaku prihatin pada kondisi saat ini. Sebab setiap hari dijumpai masyarakat sekarang bangun tidur yang mana air minum Aqua, dimana 74 persen sahamnya milik Danone perusahaan Perancis. Atau minum Teh Sariwangi 100 persen saham milik Unilever Inggris. 
 para pejuang kemerdekaan - munsypedia.blogspot.com
Dan semua bayi mengkonsumsi susu SGM milik Sari Husada yang 82 persen sahamnya dikuasai Numico Belanda.Kiaa juga menyebutkan, masyarakat di Indonesia mandi dengan sabun Lux dan pasta gigi Pepsodent produksi Unilever, Inggris. Untuk Sarapan, berasnya beras impor dari Thailand (BULOG pun impor), Gulanya juga Impor (Gulaku). Mau santai habis makan, rokoknya Sampoerna yang semua telah tahu bawa rokok yang diproduksi di Surabaya itu 97 persen sahamnya milik Philip Morris, Amerika.

“Keluar rumah naik motor atau mobil buatan Jepang, Cina, India, Eropa tinggal pilih.
Sampai kantor nyalain AC buatan Jepang, Korea, Cina. Pakai komputer, hp, operator Indosat, XL, Telkomsel semuanya milik asing, Qatar, Singapura, Malaysia,” jelasnya Saat dihubungi LICOM (06/11/12).
bukti indonesia sedang dijajah - munsypedia.blogspot.com
Mau belanja ? Ke Carrefour, punya Perancis. Kalo gitu ke Alfamart, 75 persen sahamnya juga punya Carrefour.
Bagaimana dengan Giant? Ini punya Dairy Farm International, Malaysia yang juga Hero. Malam-malam iseng nongkrong ke Circle K dari Amerika. Ambil uang di ATM BCA, Danamon, BII, Bank Niaga ah semuanya sudah milik asing, walaupun namanya masih Indonesia.
Kiaa mengatakan, semua yang ada serba milik asing, sampai yang terkecil pun bukan milik asli indonesia. “Mau bangun rumah pake semen Tiga Roda Indocement sekarang 61,70 persen sahamnya milik Heidelberg Jerman,” ujarnya.

Jumat, 05 Juli 2013

PERUBAHAN Warna LANGIT Saat Tiba Waktu SHOLAT

PERUBAHAN Warna LANGIT Saat Tiba Waktu SHOLAT | Blog Misteri Beda Dunia | Ternyata saat waktu sholat bagi umat muslim tiba, warna langit berubah,. coba deh sobat perhatikan,. Inilah Makna dari Perubahan Warna Langit Saat Tiba Waktu Sholat..
gambar Perubahan Warna Langit Saat Tiba Waktu Sholat  - munsypedia


Kalau waktu selepas subuh apalagi menjelang siang, warna langit itu (kalau cerah) berwarna biru yang diselingi dengan merah (orange) yang dihasilkan oleh sinar mentari yang mau terbit.

Dalam islam tidur setelah subuh itu ga boleh gan karena akan ketinggalan rizki. Seperti Sabda Rasulullah,
Ya Allah berikanlah berkah kepada umatku di pagi harinya
(HR. Abu Dawud no. 2606, Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236, shahih At-Targhiib waTarhiib no, 1693)

Selain itu, mengapa kita tidak dibenarkan tidur selepas subuh adalah karana warna biru mempertenagakan kelenjar tyroid. Bila kelenjar tyroid kita lemah seseorang itu akan mengalami masalah kehausan sepanjang hari.

Pada Waktu Subuh Alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahasia yang berkaitan dengan rizki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rizki.

Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad dalam keadaan tidur dalam arti kata lain lebih baik terjaga daripada tidur. Disini juga dapat kita ambil hikmah untuk solat di awal waktu.

Bermulanya saat azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonansi pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.





Ketika ini warna kuning mendominasi atmosfera. Mengurangi makan pada waktu kuning (siang hari) ialah amalan yang terbaik untuk menjaga supaya pemikiran menjadi kreatif, tajam, dan peka. Ini adalah mengapa kita amat digalakkan untuk melakukan puasa sunah Senin dan Kamis untuk mengurangi beban kerja organ pencernaan.

Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaan. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang- ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.


Kemudian warna alam akan berubah kepada warna orange, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovarium dan testis yang merangkumi sistem reproduktif.

Rahasia warna orange ialah kreativitas. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar dipakai buat tidur.




Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana mereka beresonansi dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu ). Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, frekuensi otot, saraf dan tulang.

Tahukah anda bahwa warna merah yang dipancarkan oleh alam ketika itu mempunyai resonansi yang sama dengan jin dan syaitan. Kita lebih baik untuk berada di dalam rumah pada waktu magrib ini.

gambar Perubahan Warna Langit Saat Tiba Waktu Sholat  - munsypedia
Apabila masuk waktu Isya, alam berubah ke warna merah dan seterusnya memasuki faseKegelapan. Waktu Isya ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian dimana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak.

Mereka yang kerap ketinggalan Isyanya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islamdimana keseluruhan sistem tubuh berada dalam keadaan relax / istirahat.

Senin, 01 Juli 2013

AKIBAT ATAU DAMPAK KOROSI DALAM KEHIDUPAN





AKIBAT ATAU DAMPAK KOROSI DALAM KEHIDUPAN

   Kerugian yang ditimbulkan oleh korosi diantaranya adalah:
1. Adanya kerugian teknis dan depresiasi
2. menurunnya efisiensi
3. menurunnya kekuatan konstruksi
4. Apperance yang buruk
5.karat merupakan polusi dan menambah biaya maintenance

Kerugian Akibat Korosi
Ditinjau dari segi kerugian akibat korosi dapat digolongkan menjadi tiga jenis yaitu kerugian dari segi biaya korosi itu sangat tinggi atau mahal, kerugain dari segi pemborosan sumber daya mineral yang sangat tinggi dan kerugian dari segi keselamatan jiwa manusia juga sangat membahayakan.
1. Kerugian Ekonomi Akibat Korosi
Menurut sumber dari biro Klasifikasi indonesia pada tahun 1997 mengatakan bahwa pada umumnya biaya pengendalian korosi di Indonesia berkisar antara 2 hingga 3,5 % dari GNP ( Growth National Produk ). Biaya pengendalian korosi adalah semua biaya yang timbul untuk menanggulangi korosi mulai dari desain sampai dengan proses pemeliharaan.

2. Pemborosan Sumber Daya Alam
Pada dasarnya proses korosi dapat juga didefinisikan sebagai proses kembalinya logam teknis ke bentuk asalnya di alam. Bentuk asalnya logam di alam adalah senyawa-senyawa mineral yang abadi di perut bumi. Pada umumnya senyawa-senyawa mineral logam tersebut merupakan ikatan kimia antara unsur logam dengan unsur logam dengan unsur halogen misalnya oksigen dan belerang. Dengan adanya proses korosi pada struktur bangunan di tempat-tempat yang tersebar di seluruh dunia, mengakibatkan sumber daya mineral yang semula berbentuk logam teknis telah berubah menjadi produk korosi yang tersebar tanpa bisa didaur ulang untuk dijadikan logam teknis kembali.

3. Korosi Dapat Membahayakan Jiwa Manusia
Korosi dapat menimbulkan kecelakaan yang menelan puluhan korban bahkan ratusan korban jiwa atau mencederai manusia disebabkan karena kegagalan dari konstruksi bangunan akibat korosi. Di dunia pelayaran, korban manusia yang meninggal akibat kapal tenggalam jumlahnya sudah sangat banyak.

4. Estetika Menurun
Korosi dapat menurunkan nilai estetika suatu material. Hal ini karena korosi dapat merusak lapisan permukaan material.
selain menimbulkan kerugian korosi juga menguntungkan diantaranya adalah adanya pabrik cat (coating), adanya pekerjaan cathodic protection Untuk memilih material agar dampak negatif dari korosi dapat dikurangi dijelaskan sebagai berikut:
1.      Ketahanan korosi, yang dimaksud disini adalah tingkat kemungkinan bertahannya material di lingkungan yang korosif
2.      Availibility, faktor ketersediaan. Material dengan jumlah ketersediaan yang terbatas akan menimbulkan kesulitan dalam hal kapasitas produksi
3.      Cost, Dalam memilih material diusahakan agar biaya material bisa ditekan sekecil mungkin
4.      Strength, Apabila kekuatan material tidak bisa dipenuhi maka material yang telah dipilih tidak dapat dipakai
5.      Appearance, sifat material akan bertambah signifikan jika dipergunakan untuk memproduksi barang – barang yang bersifat eksotis
6.      Producibilitas, perlu dianalisa bisa tidaknya dibuat sesuai fungsi barang yang akan dibuat.

Dalam kehidupan sehari-hari, korosi dapat kita jumpai terjadi pada berbagai jenis logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai komponen logam seperti seng, tembaga, besi-baja dan sebagainya semuanya dapat terserang oleh korosi ini. Seng untuk atap dapat bocor karena termakan korosi. Demikian juga besi untuk pagar tidak dapat terbebas dari masalah korosi. Jembatan dari baja maupun badan mobil dapat menjadi rapuh karena peristiwa alamiah yang disebut korosi. Hal ini disebabkan karena korosi yang menyerang piranti maupun komponen-komponen elektronika dapat mengakibatan kerusakan bahkan kecelakaan. Karena korosi ini maka sifat elektrik komponen-komponen renik elektronika dalam komputer, televisi, video, kalkulator, jam digital dan sebagainya dalam kehidupan rumah tangga menjadi rusak.
Korosi merupakan masalah teknis dan ilmiah yang serius. Di negara-negara maju sekalipun, masalah ini secara ilmiah belum tuntas terjawab hingga saat ini. Selain merupakan masalah ilmu permukaan yang merupakan kajian dan perlu ditangani secara fisika, korosi juga menyangkut kinetika reaksi yang menjadi wilayah kajian para ahli kimia.

Korosi juga menjadi masalah ekonomi karena menyangkut umur, penyusutan dan efisiensi pemakaian suatu bahan maupun peralatan dalam kegiatan industri. Milyaran Dolar AS telah dibelanjakan setiap tahunnya untuk merawat jembatan, peralatan perkantoran, kendaraan bermotor, mesin-mesin industri serta peralatan elektronik lainnya agar umur konstruksinya dapat bertahan lebih lama.

Banyak negara telah berusaha menghitung biaya korosi nasional dengan cara yang berbeda-beda, umumnya jatuh pada nilai yang berkisar antara 1,5 – 5,0 persen dari GNP (Gross National Product)/PNB (Produk Nasional Bruto). Para praktisi saat ini cenderung sepakat untuk menetapkan biaya korosi sekitar 3,5 persen dari GNP. Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh korosi tidak hanya biaya langsung seperti pergantian peralatan industri, perawatan jembatan, konstruksi dan sebagainya, tetapi juga biaya tidak langsung seperti terganggunya proses produksi dalam industri serta kelancaran transportasi yang umumnya lebih besar dibandingkan biaya langsung. Dari semua kerugian yang ditimbulkan tersebut maka dipandang perlu agar kita dapat mengetahui langkah-langkah apa saja yang dapat mencegah atau menekan laju korosi.



KOROSI GALVANIK



KOROSI GALVANIK

Korosi adalah penurunan mutu logam akibat reaksi elektro kimia dengan lingkungannya. Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya. Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transfer elektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang memberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron (katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksi oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi, dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektronelektron yang tertinggal pada logam.

 Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan – bahan logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida. Dengan demikian, korosi menimbulkan banyak kerugian. Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama : proses katodik biasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan sekitarnya.

 Untuk contoh korosi logam besi dalam udara lembab, misalnya proses reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut :
Anode {Fe(s)→ Fe2+(aq)+ 2 e} x 2
Katode O2(g)+ 4H+(aq)+ 4 e → 2 H2O(l) +
Redoks 2 Fe(s) + O2 (g)+ 4 H+(aq)→ 2 Fe2++ 2 H2O(l)

Jika proses korosi terjadi dalam lingkungan basa, maka reaksi katodik yang terjadi, yaitu :
O2 (g) + 2 H2O(l)+ 4e → 4 OH-(aq)

Oksidasi lanjut ion Fe2+ tidak berlangsung karena lambatnya gerak ion ini sehingga sulit berhubungan dengan oksigen udara luar, tambahan pula ion ini segera ditangkap oleh garam kompleks hexasianoferat (II) membentuk senyawa kompleks stabil biru. Lingkungan basa tersedia karena kompleks kalium heksasianoferat (III). Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisan senyawa besi (III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembus oleh udara maupun air. Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksi jauh lebih negatif ketimbang besi, namun proses korosi lanjut menjadi terhambatkarena hasil oksidasi Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat porous sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.

Faktor yang mempengaruhi korosi :
-           Jenis dan konsentrasi elektrolit
-          Adanya oksigen terlarut pada elektrolit
-          Temperatur tinggi
-          Kecepatan gerakan elektrolit
-          Jenis logam/paduan
-          Adanya galvanic cells
-          Adanya tegangan (tarik)
    
Korosi galvanik atau Galvanic Corrosion adalah jenis korosi yang terjadi ketika dua buah logam atau paduan yang berbeda, saling kontak atau bersentuhan dalam suatu larutan elektrolit. Elektrolit  dapat berupa larutan air garam, asam atau basa.
Proses  korosi ini melibatkan reaksi elektrokimia oksidasi-reduksi (redoks). Kedua logam yang berada dalam larutan elektrolit akan membentuk sebuah sel galvanik. Logam yang memiliki nilai potensial elektroda yang lebih rendah yaitu logam dengan posisi lebih tinggi dalam daftar seri Elektrokimia akan menghasilkan reaksi anodik atau oksidasi, sedangkan logam yang memiliki nilai potensial elektroda lebih tinggi atau lebih mulia  akan menghasilkan reaksi katodik atau reduksi pada permukaannya.Perbedaan potensial elektroda antara kedua logam yang membentuk sel gavanik merupakan penentu daya dorong untuk terjadinya korosi.



Skematika Mekanisme Korosi Galvanik.
Gambar di atas menunjukkan mekanisme reaksi yang terjadi pada korosi galvanik yang terbentuk oleh adanya hubungan antara dua logam yang memiliki potensial berbeda. Kedua logam membentuk sel galvanik, dan logam yang memiliki potensial lebih rendah akan menjadi anoda dan terkorosi, sedangkan logam yang memiliki potensial lebih tinggi akan berlaku sebagai katoda dan tidak terkorosi.

Korosi galvanik terjadi apabila dua logam yang tidak sama dihubungkan dan berada di lingkungan korosif saat terjadi kontak atau secara listrik kedua logam yang berbeda potensial tersebut akan menimbulkan aliran elektron/listrik diantar kedua logam. sehingga Salah satu dari logam tersebut akan mengalami korosi, sedangkan logam lainnya akan terlindungi dari serangan korosi. Korosi galvanik terjadi apabila berada dalam lingkungan lembab dan ada cairan elektrolit. Jika tembaga dan besi diletakkan pada daerah lembab dan ada elektrolit, maka akan terjadi aliran arus dari besi ke tembaga. Dalam hal ini korosi galvanik telah berlangsung, logam yang kurang mulia akan menjadi anoda karbon.

Korosi galvanik disebut juga sebagai korosi logam tak sejenis atau korosi dwilogam. Korosi ini terjadi jika 2 buah logam atau logam paduan yang berbeda dalam suatu lingkungan yang sama dan saling berhubungan. Hal ini terjadi karena dihasilkan suatu beda potensial diantara logam tesebut.  Prinsip korosi galvanik sama dengan prinsip elektrokimia yaitu terdapat elektroda (katoda dan anoda), elektrolit dan arus listrik. Logam yang berfungsi sebagai anoda adalah logam yang sebelum dihubungkan bersifat lebih aktif atau mempunyai potensial korosi lebih negatif. Pada anoda akan terjadi reaksi oksidasi atau reaksi pelarutan sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi logam atau tidak terjadi reaksi apa-apa dengan cara proteksi katodik.

Proses tejadinya korosi galvanik

 Logam yang mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial lebih rendah dan logam yang tidak mengalami korosi adalah logam yang memiliki potensial yang lebih tinggi. Contoh korosi galvanik misalnya pada seng terjadi akibat perbedaan potensial lokal yang dimilikinya. Perbedaan potensial tersebut dapat berasal dari fasa – fasa, batas – batas butir, impurity dan bagian – bagian lain. Dengan demikian akan terbentuk suatu anoda dan katoda lokal pada permukaan logam tersebut. Selanjutnya terjadi aliran elektron dari anoda ke katoda yan dimiliki oleh oksidasi dari anoda lokal. Pada keadaan tertentu, misalnya seng tercelup dalam larutan asam klorida pekat, Zn akan terkorosi maka terus sampai habis. Korosi galvanic corrosion dipengaruhi oleh, lingkungan, jarak, area/luas

Masalah korosi galvanik di mulai pada saat perencanaan. Kadang-kadang penggabungan dua logam yang berbeda terpaksa tidak dapat di hindari. Untuk mendapatkan gambaran logam-logam atau paduan-paduan yang dapat di gabungkan untuk meminimumkan terjadinya serangan korosi galvanik, sebagai langkah awal biasanya di perhatikan deret galvanik.

Deret galvanik adalah daftar potensial korosi dari berbagai logam dan paduan yang terekspose ke dalam lingkungan yang spesifik. Potensial korosi dapat di ukur ddengan bantuan elektroda standar (acuan). tabel I menunjukkan deret galvanik dari logam dan paduan di dalam air laut. Logam  dengan potensial yang lebih positif biasanya di sebut lebih nobel dan akan bersifat lebih katodik bila di hubungkan dengan logam yang potensial korosinya lebih negatif yang di sebut lebih aktif. Logam atau paduan yang paling aktif selalu akan bersifat anodik bila kontak listrik dengan logam atau paduan lainnya. Pemilihan paduan dengan perbedaan potensial korosi yang minimum akan meminimumkan korosi galvanik. Sebagai contoh korosi galvanik akan nyata (significant) bila beda potensial korosi antara dua logam yang di hubungkan adalah sebesar 250 mV atau lebih. Deret galvanik hanya memberikan informasi kecenderungan korosi galvanik dan tidak memberikan informasi tenyang laju serangannya. Hal yang menarik dari deret galvanik adalah tanda kurung (bracket) yang mengelompokkan logam atau paduan. Material dalam kelompok ini mempunyai ketahanan yang hampir sama khususnya karena kompossi dasar materialnya sama, misalnya tembaga dan paduan tembaga. Pengelompokkan tersebut menunjukkan pada penerapan praktisnya, bahaya korosi galvanik kecil bila logam atau paduan dalam satu kelompok di hubungkan satu dengan lainnya.

Pada kenyataannya, tergantung dari geometri benda kerja, ketahanan lingkungan, sifat pasivasi dari kedua material yang di hubungkan serta nisbah antar luas permukaan material –material yang di hubungkan secara galvanik, distribusi potensial korosi setempat pada permukaan logam akan bervariasi dari ujung logam yang satu ke ujung logm yang lain. Distribusi tersebut mengakibatkan distribusi laju korosi setempat yang tidak merata.

Sifat korosi galvanik telah di lakukan secara luas untuk melindungi struktur logam. Sebagai contoh struktur baja di hubungkan dengan logam seng yang berfungsi sebagai anoda yang di korbankan (anoda tumbal). Laju korosi baja sangat menurun karena potensial antar muka baja terpolarisasi katodik sehingga mendekati daerah immunnya.. sebagaimana halnya korosi galvanik, potensial antar muka setempat pada permukaan struktur yang di lindungi oleh terdistribusi secara tidak merata. Semakin jauh jarak lokasi pada permukaan struktur yang di lindungi dari anoda tumbal, semakin rendah erus proteksi yang dapat menjangkau lokasi tersebut. Oleh karena itu sebaran potensial antar muka akan menentukan letak anoda-anoda korban yang harus di pasang.
Tabel I. Deret galvanik untuk beberapa logam dah paduan
Platinum
Gold
Graphite
Noble or cathodic                     Titanium
Silver
    Chlorimet 3 (62 Ni, 18 Cr, 18 Mo)
    Hastelloy C (62 Ni, 17 Cr, 15 Mo)
    18.8 Mo stainless steel (passive)
    18.8 Stainless steel (passive)
    Chromium stainless steel 11.30 % Cr (passive)
    Inconel (passive) (80 Ni,13 Cr, 7 Fe)
    Nickel (passive)
Silver solder
    Monel (70 Ni, 30Cu)
    Cupronickels 60-90 Cu, 40-10 Ni)
    Bronzes (Cu, Sn)
    Copper
    Brasses (Cu, Zn)
    Chlorimer 2 (66 Ni, 32 Mo, 1 Fe)
    Hastelloy B (60 Ni, 30 Mo, 6 Fe, 1 Mn)
    Inconel (active)
    Nickel (active0
Tio
Lead
Lead-tin solders
    18.8 Mo stainless steel (active)
    18.8 stainless steel (active)
Ni resist (high Ni cast iron)
Chromium stainless steel, 13% Cr (active)
    Cast iron
    Steel or iron
2024 aluminum (4.5 Cu, 1.5 Mg, 0.6 Mn)
Active or anodic                       Cadmium
Commercially pure aluminum (1100)
Zinc
Magnesium and magnesium alloys




Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi korosi galvanik yaitu diantaranya:
1.      Lingkungan
 tingkatan korosi galvanik tergantung pada keagresifan dari lingkungannya. Pada umumnya logam dengan ketahanan korosi yang lebih rendah dalam suatu lingkungan berfungsi sebagai anoda. Biasanya baja dan seng keduanya akan terkorosi akan tetapi jika keduanya dihubungkan maka Zn akan terkorosi sedangkan baja akan terlindungi.
Pada kondisi khusus, sebagai contoh dalam lingkungan air dengan temperature 180 oF, terjadi hal sebaliknya yaitu baja mengalami korosi sedangkan Zn terlindungi. Rupanya dalam kasus ini produk korosi pada Zn bertindak sebagai permukaan yang lebih mulia terhadap baja. Menurut Haney, Zn menjadi kurang aktif dan potensialnya menjadi kebalikannya jika ada ion-ion penghalang seperti nitrat, bikarbonat atau karbonat dalam air.

Berdasarkan dibeberapa macam kondisi lingkungan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Zn bersifat anodik terhadap baja pada semua kondisi
2. Al sifatnya bervariasi
3. Sn selalu bersifat sebagai katodik
4. Ni selalu bersifat sebagai katodik

Korosi galvanik tidak terjadi jika kedua logam benar-benar kering karena tidak ada elektrolit yang memindahkan arus dintara anoda dan katoda.

2.      Jarak
 laju korosi pada umumnya paling besar pada daerah dekat pertemuan kedua logam. Laju korosi berkurang dengan makin bertambahnya jarak dari pertemuan kedua logam tersebut. Pengaruh jarak ini tergantung pada konduktivitas larutan dan korosi galvanik dapat diketahui dengan adanya serangan korosi lokal pada daerah dekat pertemuan logam.

3.      Luas penampang
yang dimaksud dengan luas penampang elektroda terhadap korosi galvanik adalah pengaruh perbandingan luas penampang katodik terhadap anodik. Jika luas penampang katodik jauh lebih besar dari pada katoda. Makin besar rapat arus pada daerah anoda mengakibatkan laju korosi makin cepat pula. Korosi di daerah anodik akan menjadi 100-1000 kali lebih besar jika dibandingkan dengan keseimbangan luas penampang anodik dan katodik.

Contoh lain luas penampang elektroda adalah ratusan tangki penyimpanan yang besar dipasang pada bagian utama pabrik yang mengalami program ekspansi. Tangki-tangki yang pertama digunakan adalah terbuat dari baja karbon dan permukaan dalamnya dilapisi atau dilindungi oleh cat phenolik. Tangki-tangki ini dapat digunakan dengan baik untuk beberapa tahun. Akan tetapi lama kelamaan lapisan cat bagian bawah rusak dan menyebabkan terjadinya kontaminasi. Oleh karena itu tangki-tangki yang baru, bagian bawahnya dilengkapi dengan stainless steel yang melindungi baja karbon (stainless steel-clad carbon steel) untuk pemakaian yang lebih baik dan mengurangi biaya perawatan. Kemudian cat pelapis pheonik juga diberikan diseluruh permukaan-permukaan dinding tangki sedangkan bagian bawah tangki yang dilapisi stainless steel tidak diberi lapisan cat karena mempunyai sifat ketahanan korosi yang baik. Namun setelah beberapa bulan dioperasikan, mulai terlihat adanya kebocoran di dinding tangki yaitu di atas penyambung logam/las-lasnya. 

JENIS-JENIS KOROSI GALVANIK

Korosi Galvanik Sistem Besi-Seng.

Potensial elektroda standar dari logam seng adalah: E0Zn = -0,763 V, dan potensial logam besi adalah E0Fe = -0,44 V. Sehingga perbedaan potensial keduanya adalah E0Fe – E0Zn = 0,323 V.
Diketahui bahwa potensial Zn lebih rendah daripada potensial Fe, oleh karena itu, Zn larut dalam elektrolit menurut reaksi anodik sebagai berikut:
Zn = Zn2+ + 2e-
System galvanik ini menyebabkan seng terkorosi dengan melepaskan elektron. Elektron mengalir  dari daerah anoda seng ke katoda besi. Kemudian dipermukaan katoda besi, elektron ini habis digunakan dalam reaksi katodik seperti berikut:
H+ + e- = H

Korosi Galvanik Sistem Besi-Tembaga

Potensial elektroda standar logam besi adalah: E0Fe= -0.44 V, dan potensial logam tembaga adalah E0Cu = 0,337 V. Sehingga perbedaan potensial kedua logam tersebut adalah: E0Cu – E0Fe = 0,777 V.
diketahui bahwa Potensial besi Fe lebih rendah dari pada potensial tembaga, oleh karena itu pada permukaan logam besi terjadi reaksi anodic, Fe larut dalam sistem berikut:
Fe = Fe2+ + 2e-
Sel gavanik ini menyebabkan logam besi, Fe terkorosi. Pada permukaan tembaga terjadi reaksi katodik antara elektron dengan ion hidrogen sesuai reaksi berikut:
H+ + e- = H.
Katoda akan terpolarisasi oleh kehadiran ion-ion hydrogen yang menghasilkan lapisan film dan menutupi permukaan katoda. Lapisan film yang terbentuk ini mempengaruhi kinetika atau kecepatan korosi berikutnya. Reaksi katodik menjadi lambat. Reaksi  antara electron dengan ion hydrogen yang terlarutpun menjadi lebih lambat. Melambatnya reaksi katodik menyebabkan melambatnya reaksi
Pada larutan elektrolit  yang memiliki konsentrasi ion hidrogen tinggi seperti larutan asam,  maka ion hidrogen akan teradsorpsi pada permukaan katoda dan membentuk gas hidrogen yang meninggalkan permukaan katoda, sesuai dengan reaksi berikut:
2H = H2.
Reaksi ini mampu menyebabkan terjadinya korosi yang berkelanjutan. Reaksi pembentukan gas hydrogen, H2 di katodik berjalan terus akan diikuti dengan reaksi pelepasan ion logam di daerah anoda. Sehingga jika reaksi pembentukan gas hidrogen terjadi, maka korosi terjadi.
Pada umumnya Larutan air adalah teraerasi atau mengandung oksigen terlarut, oleh karenanya, ion hidrogen yang terbentuk pada permukaan katoda bereaksi dengan oksigen sesuai reaksi berikut:
1/2O2 + 2H = H2O.
Kinetika untuk reaksi ini sangat ditentukan oleh laju difusi oksigen ke permukaan katodik. Selama katoda menghasilkan reaksi ini, maka reaksi pelarutan logan di anoda juga terjadi.

PENCEGAHAN KOROSI GALVANIK

Peristiwa korosi pada logam merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari, namun dapat dihambat maupun dikendalikan untuk mengurangi kerugian dan mencegah dampak negatif yang diakibatkannya. Dengan penanganan ini umur produktif peralatan elektronik dalam rumah tangga atau kegiatan industri menjadi panjang sesuai dengan yang direncanakan, bahkan dapat diperpanjang untuk memperoleh nilai ekonomi yang lebih tinggi. Upaya penanganan korosi diharapkan dapat banyak menghemat biaya opersional, sehingga berpengaruh terhadap efisiensi dalam suatu kegiatan industry serta menghemat anggaran pembelanjaan rumah tangga.

Adapun cara penanggulangan korosi galvanic yaitu:
a)      Menghindari kontak logam yang berbeda (logamnya harus sama)
b)      Mencegah kontak listrik antara 2 komponen logam
c)      Penggunaan pengaruh luas permukaan
d)      Menghindari daerah yang basah pada logam
e)      Merancang dengan baik agar dapat mengganti bagian-bagian anoda yang rusak dengan menggunakan bahan-bahan yang siap pakai atau buatlah anodik yang lebih tebal agar lebih tahan lama.
f)       Menambahkan inhibitor untuk mengurangi keagresifan lingkungan.
Inhibitor merupakan perlakuan kimia untuk perlindungan korosi pada bagian logam yang berhubungan langsung dengan lingkungan korosif dengan menambah zat penghalang korosi. Inhibitor ditambahkan dalam lingkungan dalam jumlah sedikit, yaitu dalam satuan ppm, yang umumnya 10-100 ppm. Inhibitor berasal dari kata inhibisi yang berarti menghambat. Adapun pembagian inhibitor sebagai berikut:
·         Interfasa inhibisi: interaksi inhibitor dengan permukaan logam dengan membentuk lapisan tipis
·         Intrafasa inhibisi: penurunan tingkat korosifitas lingkungan, misal pengurangan kadar O2 dan pengaturan pH.

Jenis/mekanisme inhibitor terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Ø  Physical inhibitor: molekul inhibitor secara fisik teradsorbsi ke permukaan material atau senya organik yang mengabsorbi permukaan logam dan menekan kelarutan logam serta mengurangi reaksinya
Ø  Passivator (anodic. Inh) : membentuk lapisan pasif pada permukaan material, sehingga memperlambat reaksi anodik, contohnya kromat, serta membantu memperbaiki lapisan film ddengan membentuk senyawa passivator.
Ø  Precipitation inhibitor (cath. Inh): memperlambat reaksi katodik dengan mengubah potensial ke arah negatif, contohnya fosfat dan silikat dengan meningkatkan polarisasi anodik/katodik dan mengurangi difusi ion di permukaan logam
Ø  Destimulator: menurunkan kadar O2 pada lingkungan (oxygen scravanger), contohnya pada reaksi hydrazine O2 + N2H2 --> 2H2O + N2

g)      Menghindarkan terjadinya hubungan galvanik logam, hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih material yang memiliki potensial yang ridak jauh berbeda (berdekatan pada galvanik series) pada saat perencanaan. Mengotrol anoda, apabila hubungan galvanik tidak dapat dihindarkan maka logam yang menjadi daerah anoda hendaknya diperluas/dibuat lebih tebal. Secara ekonomi akan lebih baik lagi melakukan dengan membuat anoda menjadi bagian yang mudah diganti. Dalam kontrol korosi, memilih logam atau paduan sedimikian sehingga pertukaran ion dengan lingkungannya tidak berlangsung dengan cepat atau dengan kata lain memilih logam atau paduannya yang perbedaan potensialnya dengan lingkungannya tidak terlalu besar. Faktor-faktor yang sering diperhitungkan dalam proses pemilihan material antara lain:
·         Memiliki ketahanan korosi  yang lebih tinggi di suatu media tertentu yang mana pada deret galvanik berada pada daerah noble atau katodik.
·         Persyaratan umur komponen
·         Variasi sifat
·         Perubahan karakteristik logam akibat proses pengerjaan atau selam terkena kondisi operasi tertentu
Pemilihan material dipertimbangkan juga dalam perannya sebagai pelapis permukaan luar (coating) maupun sebagai pelapis permukaan dalam (lining).

h)      Menghindarkan terjadinya cacat lapisan, pada pelapisan logam hubungan galvanik akan terjadi apabila lapisannya pecah, oleh karena itu pada saat proses pelapisan dilakukan harus dihindarkan terjadinya cacat pelapisan yang dapat menjadi anoda yang sangat kecil.
Pelapisan (coating) berfungsi seperti “kosmetik” yang mencegah logam mengadakan kontak langsung dengan lingkungannya yang korosif sehingga dapat melindungi logam dari korosi. Pada dasarnya pelapis dibagi menjadi dua:
·         Physical drying: proses pengeringan secara alami
·         Chemical curing: proses pengeringan secara kimia yang prosesnya terbagi atas reaksi dengan oksigen, reaksi antara komponen perekant serta zat pewarna dan pelarut, dan reaksi dengan karbondioksida dalam udara

Pada pelapis terdapat jenis pelapis epoksi yang merupakan jenis polimer tipe termoset. Pelapis epoksi terdiri dari dua bagian yang pertama berisikan resin epoksi, pigmen dan beberapa pelarut, dan bagian kedua adalah kopolimer agen pengeras yang dapat berupa polyamine, amine product, dan polyadine.